Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Andi Taufan Tiro dituding melakukan tindakan tak terpuji mendorong petugas Bandara Soekarno-Hatta,Jakarta. Namun, anggota Komisi V DPR dari Partai Amanat Nasional ini membantah telah menampar petugas Bandara. Tidak, saya tidak menampar. Saya hanya mendorong," kata Andi ketika dihubungi, Rabu malam, 22 Februari 2012.
Menurut Andi, insiden terjadi pada Rabu, Februari 2012 petang saat ia baru tiba di Soekarno-Hatta setelah menempuh penerbangan dari Tokyo. Antrean panjang terjadi di pintu Imigrasi saat Magrib tiba. Dari tiga pintu kedatangan, hanya satu yang oleh petugas Bandara buka. Karena antrean panjang, maka saya berteriak »Buka dong satu lagi" kepada petugas," kata Andi.
Andi mengatakan setelah ia berteriak, satu lagi pintu terbuka. Ia kemudian berjalan ke arah pintu yang baru dibuka. Namun ada seorang petugas bandara yang mendatanginya dan menanyakan apakah ada masalah. Andi menjelaskan persoalan pintu tersebut. Petugas itu mengatakan bahwa saat itu sedang dalam pergantian petugas karena bersamaan dengan waktu salat. Petugas kanbanyak masa mengatur waktu pergantian saja tidak bisa," kata anggota Fraksi Partai Amanat Nasional itu.
Saat ia terlibat percakapan dengan petugas pertama, ternyata ada lain yang menghampirinya. Andi mendorong petugas kedua itu dan mengatakan, Saya hanya mau lewat." Mendapat jawaban seperti itu, petugas pertama berusaha menghalangi Andi. Bapak tidak boleh keluar, harus minta maaf dulu'," kata Andi, menirukan ucapan petugas tadi. Andi mengaku setelah itu minta maaf. Setelah menunjukkan paspor kepada petugas, ia pun pergi meninggalkan terminal bandara.
sumber
Menurut Andi, insiden terjadi pada Rabu, Februari 2012 petang saat ia baru tiba di Soekarno-Hatta setelah menempuh penerbangan dari Tokyo. Antrean panjang terjadi di pintu Imigrasi saat Magrib tiba. Dari tiga pintu kedatangan, hanya satu yang oleh petugas Bandara buka. Karena antrean panjang, maka saya berteriak »Buka dong satu lagi" kepada petugas," kata Andi.
Andi mengatakan setelah ia berteriak, satu lagi pintu terbuka. Ia kemudian berjalan ke arah pintu yang baru dibuka. Namun ada seorang petugas bandara yang mendatanginya dan menanyakan apakah ada masalah. Andi menjelaskan persoalan pintu tersebut. Petugas itu mengatakan bahwa saat itu sedang dalam pergantian petugas karena bersamaan dengan waktu salat. Petugas kanbanyak masa mengatur waktu pergantian saja tidak bisa," kata anggota Fraksi Partai Amanat Nasional itu.
Saat ia terlibat percakapan dengan petugas pertama, ternyata ada lain yang menghampirinya. Andi mendorong petugas kedua itu dan mengatakan, Saya hanya mau lewat." Mendapat jawaban seperti itu, petugas pertama berusaha menghalangi Andi. Bapak tidak boleh keluar, harus minta maaf dulu'," kata Andi, menirukan ucapan petugas tadi. Andi mengaku setelah itu minta maaf. Setelah menunjukkan paspor kepada petugas, ia pun pergi meninggalkan terminal bandara.
sumber
konya 23 Feb, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar