Masih Ingat Kebringasan Koruptor dan antek-anteknya ketika PKS mulai mengkritisi Borosnya Jajanan di DPR.. tentunya anteknya yg di maksud termasuk di DF ini. dilaen kesempatan ngkong perkirakan pemborosan duit rakyat dari jajanan sejenis lontong, lemper, dan gehu itu sekitar 3MILYAR..
Ternyata Nilailnya 12 MILYAR hadirin wal hadirot sekalian, berikut beritanya :
FPKS : Terlalu Mewah, Anggaran Jajanan Rapat Anggota DPR Lebih Baik Dipangkas.
Islamedia - Fraksi PKS DPR menilai anggaran jajanan rapat anggota DPR terlalu besar. Untuk tahun 2012 saja, anggaran jajaran rapat DPR disiapkan sebesar Rp 12 miliar.
"Total keseluruhan anggaran di Setjen untuk konsumsi jajanan rapat sekitar Rp 12 miliar, Rp 4 miliar untuk kegiatan fraksi, itu tergantung dengan jumlah anggota fraksinya," kata Sekretaris FPKS DPR, Abdul Hakim, Kamis (16/2/2012).
Menurut Hakim, anggaran tersebut terlalu besar. Karena tugas anggota DPR adalah menyalurkan aspirasi rakyat, bukan menikmati jajanan rapat.
"Anggota DPR datang ke Senayan bukan untuk menikmati makanan dan jajanan, tapi untuk memecahkan dan merumuskan solusi masalah-masalah kebangsaan yang semakin hari tantangannya semakin besar. Jika ada perjamuan, masih bisa dilakukan dengan menyajikan makanan yang sederhana dan tidak perlu mewah seperti sekarang," kata Hakim.
Anggaran Rp 12 miliar itu, imbuh Hakim, belum termasuk makanan selama konsinyering atau rapat di luar kota. Juga rapat-rapat lain yang tidak diselenggarakan di Gedung DPR.
"Untuk perjamuan wartawan dalam konferensi pers, Sekjen mengalokasikan anggaran sekitar Rp 400 juta/tahun untuk makan besar dan snack," kata Hakim.
Jumlah makanan dan snack yang disajikan sekretariat, kata Hakim, juga cenderung berlebih sehingga mubazir. Karena itu, anggaran perjamuan di Sekjen harus dipangkas dan dialokasikan untuk program atau kegiatan lain yang lebih prioritas.
"Jika dibandingkan dengan parlemen negara-negara sahabat, perjamuan di DPR RI terbilang mewah. Jamuan di sana tidak semeriah di sini yang penuh dengan berbagai macam jenis penganan, snack dan buah. Belum lagi jumlahnya yang berlebihan bahkan kerap tidak habis dan ujung-ujungnya dibawa pulang oleh staf. Lebih baik, anggaran perjamuan ini ditata ulang. Angka Rp 12 miliar per tahun itu terlalu besar," tandasnya.[det/ant]
http://www.islamedia.web.id/2012/02/...n-jajanan.html
Ternyata Nilailnya 12 MILYAR hadirin wal hadirot sekalian, berikut beritanya :
FPKS : Terlalu Mewah, Anggaran Jajanan Rapat Anggota DPR Lebih Baik Dipangkas.
Islamedia - Fraksi PKS DPR menilai anggaran jajanan rapat anggota DPR terlalu besar. Untuk tahun 2012 saja, anggaran jajaran rapat DPR disiapkan sebesar Rp 12 miliar.
"Total keseluruhan anggaran di Setjen untuk konsumsi jajanan rapat sekitar Rp 12 miliar, Rp 4 miliar untuk kegiatan fraksi, itu tergantung dengan jumlah anggota fraksinya," kata Sekretaris FPKS DPR, Abdul Hakim, Kamis (16/2/2012).
Menurut Hakim, anggaran tersebut terlalu besar. Karena tugas anggota DPR adalah menyalurkan aspirasi rakyat, bukan menikmati jajanan rapat.
"Anggota DPR datang ke Senayan bukan untuk menikmati makanan dan jajanan, tapi untuk memecahkan dan merumuskan solusi masalah-masalah kebangsaan yang semakin hari tantangannya semakin besar. Jika ada perjamuan, masih bisa dilakukan dengan menyajikan makanan yang sederhana dan tidak perlu mewah seperti sekarang," kata Hakim.
Anggaran Rp 12 miliar itu, imbuh Hakim, belum termasuk makanan selama konsinyering atau rapat di luar kota. Juga rapat-rapat lain yang tidak diselenggarakan di Gedung DPR.
"Untuk perjamuan wartawan dalam konferensi pers, Sekjen mengalokasikan anggaran sekitar Rp 400 juta/tahun untuk makan besar dan snack," kata Hakim.
Jumlah makanan dan snack yang disajikan sekretariat, kata Hakim, juga cenderung berlebih sehingga mubazir. Karena itu, anggaran perjamuan di Sekjen harus dipangkas dan dialokasikan untuk program atau kegiatan lain yang lebih prioritas.
"Jika dibandingkan dengan parlemen negara-negara sahabat, perjamuan di DPR RI terbilang mewah. Jamuan di sana tidak semeriah di sini yang penuh dengan berbagai macam jenis penganan, snack dan buah. Belum lagi jumlahnya yang berlebihan bahkan kerap tidak habis dan ujung-ujungnya dibawa pulang oleh staf. Lebih baik, anggaran perjamuan ini ditata ulang. Angka Rp 12 miliar per tahun itu terlalu besar," tandasnya.[det/ant]
http://www.islamedia.web.id/2012/02/...n-jajanan.html
ngkong-bandar-bangkong 16 Feb, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar