Seorang pengunjuk rasa bermasker berlari memungut tabung gas air mata yang ditembakkan polisi Mesir dalam bentrokan di dekat kantor Kementerian Dalam Negeri Mesir, Sabtu (4/2). Tiga hari berturut-turut terjadi bentrokan antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa sebagai buntut kerusuhan sepak bola yang memakan korban jiwa 74 orang pekan lalu.
Quote:
Sejumlah surat kabar resmi Mesir di dalam berita utama mereka Selasa (14/2) menuduh AS berencana menyebar kekacauan di Mesir, sehingga meningkatkan pertikaian yang dikatakan Washington harus diselesaikan guna menjamin kelanjutan operasi militer mereka. Berdasarkan pernyataan seorang menteri pemerintah, berita utama tersebut menandai krisis lain antara Washington dan Kairo yang dipicu penyelidikan mengenai lembaga swadaya masyarakat yang berpusat di AS. Peristiwa itu memicu tuduhan kejahatan terhadap sejumlah orang Amerika yang telah dilarang meninggalkan negeri tersebut. "Amerika berada di belakang kekacauan ini," demikian pernyataan di halaman depan harian Al Gomhuria. "Dana Amerika bertujuan menyebar kekacauan di Mesir," tulis harian Al Ahram di berita utamanya. Surat kabar itu adalah harian dengan oplah paling banyak di Mesir. Berita utama tersebut dilandasi komentar yang dikeluarkan pada Oktober 2011 kepada para hakim penyidik oleh Menteri Kerja Sama Internasional Faiza Abul Naga. Namun pernyataan itu baru muncul Senin (13/2), ketika disiarkan kantor berita resmi Mesir, MENA. Seperti Al Ahram dan Al Gomhuria, MENA adalah bagian dari media negara yang setia kepada pemerintah, yang telah menjadi alat pembentukan pendapat umum yang mendukung negara Mesir. Dalam pernyataannya, Faiza Abul Naga mengaitkan apa yang ia katakan sebagai lonjakan dana AS buat kelompok masyarakat sipil tahun lalu dalam upaya mengendalikan jalur peralihan pasca-Hosni Mubarak guna menggolkan kepentingan Amerika dan Israel. "Semua petunjuk memperlihatkan ada keinginan jelas guna menggagalkan setiap peluang bagi Mesir untuk muncul sebagai negara demokratis yang modern dengan ekonomi kuat," kata wanita menteri itu. Ia menambahkan, itu akan menjadi ancaman bagi kepentingan Amerika dan Israel. Mesir berkeras kasus lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut adalah masalah kehakiman dan semua LSM, tak peduli apa pun asalnya, harus mematuhi hukum di Mesir. Namun saat dikeluarkannya pernyataan itu seperti pemberitahuan mengenai isinya hanya beberapa hari setelah penguasa militer Mesir tampaknya berusaha meredam ketegangan yang sekarang mengancam 1,3 miliar dolar AS bantuan tahunan militer AS buat Kairo. Jenderal Martin Dempsey, perwira senior militer AS sebagai Kepala Staf Gabungan, Selasa, mengatakan kepada Senat ia telah berusaha meyakinkan para jenderal yang berkuasa di Mesir mengenai besarnya kasus itu. "Saya menghabiskan waktu satu-setengah hari dalam percakapan dengan mereka untuk mendorong mereka dalam pernyataan yang paling kuat agar menyelesaikan ini sehingga hubungan militer-dengan-militer kita dapat berlanjut," kata Dempsey kepada Komite Layanan Angkatan Bersenjata Senat. Pertikaian itu merupakan yang terburuk dalam lebih dari 30 tahun hubungan erat Mesir-AS dan telah menambah rumit upaya Washington untuk membina hubungan dengan dewan militer yang mengambil-alih wewenang dari Mubarak setelah ia terguling dalam revolusi rakyat setahun lalu. Para pejabat AS telah menyerukan pencabutan larangan bepergian, dan anggota Senat AS telah memperingatkan percekcokan itu bisa membahayakan bantuan buat Mesir. sumber |
konya 15 Feb, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar