MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden, Kyrgyzstan Almazbek, Atambayev mengatakan, Rusia harus membayar utang uang sewa pangkalan udara di Knegaranya, dalam waktu paling lambat 10 hari ke depan. Jumlah total utang Rusia mencapai 15 juta dollar AS (Rp 135,6 miliar).
Atambayev mengatakan hal itu, dalam wawancara dengan radio Ekho Moskvy di Moskwa, Rusia, Sabtu (25/2/2012), sehari setelah bertemu dengan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev.
Menurut dia, Medvedev mengaku tidak diberi tahu soal utang itu oleh bawahannya, dan dia langsung memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia segera membayar utang itu.
Baik Rusia maupun Amerika Serikat, sama-sama menyewa pangkalan udara di Kyrgyzstan untuk kepentingan masing-masing. AS menyewa pangkalan di daerah Manas untuk mendukung operasi militernya di Afganistan.
Menurut media Kyrgyzstan, Washington selalu disiplin membayar uang kontrak pangkalan kepada pemerintah Kyrgyzstan. AS berencana menyewa pangkalan udara tersebut sampai dengan 2014.
Sebaliknya, Rusia telah menunggak pembayaran uang sewa pangkalan di daerah Kant selama empat tahun. Atambayev juga mengeluhkan pihak Rusia yang ingkar janji. "Mereka seharusnya melatih pilot-pilot kami. Nyatanya, mereka tidak melakukannya," ujarnya.
Terkait pangkalan yang disewa AS, Atambayev mengatakan, kontraknya tidak akan diperpanjang setelah 2014, karena dia takut Kyrgyzstan akan jadi sasaran serangan Iran.
"Lihat saja situasi AS dan Iran saat ini. Iran punya rudal yang bisa mengenai sasaran berjarak ribuan kilometer jauhnya. Mereka bisa berniat menyerang Manas, tetapi bagaiman kalau meleset?" tutur Atambayev.
sumber
konya 26 Feb, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar