Quote:
Anomali Keterpilihan Ical & Prabowo Jelang 2014 inilah.com Oleh: R Ferdian Andi R Nasional - Kamis, 23 Februari 2012 | 22:03 WIB TERKAIT Survei LSI: Hatta Rajasa Capres Paling Pintar Prabowo Lebih Disukai Ketimbang Megawati Popularitas SBY Kian Tergerus Survei Duo LSI Indikasi 'Padi Mulai Kuning' Ical Naik Becak & Diarak Reog Select Powered by Translate INILAH.COM, Jakarta - Berbagai survei lembaga riset belakangan secara umum tak memiliki perbedaan yang mencolok. Menariknya, riset itu mengungkapkan Partai Golkar dan Prabowo Subianto melesat di urutan pertama. Tidak untuk Aburizal Bakrie dan Partai Gerindra. Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-12 Februari 2012 lalu mengungkapkan jika pemilu dilaksanakan saat survei berlangsung, keterpilihan Prabowo Subianto menempati rangking kedua setelah Megawati Soekarnoputri (22,2 persen) yakni 16,8 persen dengan pertanyaan terbuka terhadap 10 nama. Adapun Aburizal Bakrie, LSI mengungkap hanya mengantongi dukungan 10,8 persen. LSI menyebutkan jika pemilu dilaksanakan saat survei berlangsung, akan terjadi dua putaran yakni antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Saat putaran kedua, LSI menyebutkan besar kemungkinan kemenangan akan jatuh di tangan Prabowo Subianto. Survei sebelumnya, terkait keterpilihan partai politik, LSI mengungkapkan jika pemilu dilakukan saat survei berlangsung maka Partai Golkar akan meraih 15,5 persen, Partai Demokrat 13,7 persen, PDI Perjuangan 13,6 persen, dan Partai Gerindra 4,9 persen. Hasil ini melengkapi survei sebelumnya seperti yang dirilis The Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang mengungkapkan elektabilitas Prabowo Subianto di atas Aburizal Bakrie. Sama dengan survei LSI, Megawati menempati rangking pertama dengan meraih dukungan 10 persen, Prabowo Subianto 6,7 persen, Jusuf Kalla 5,6 persen menyusul Aburizal Bakrie 5,2 persen. Survei CSIS melibatkan 2.117 responden. Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI Martin Hutabarat menyebutkan jika Partai Golkar dan Partai Gerindra berkoalisi dalam Pemilu 2014 mendatang diprediksikan akan memenangi pemilihan. Usulan ini merujuk hasil survei yang mengungkapkan elektabilitas Partai Golkar yang naik namun tidak diikuti Aburizal Bakrie. Begitu pula dengan meroketnya Prabowo Subianto namun tidak diikuti Partai Gerindra. "Golkar selalu di urutan puncak sebagai partai terbesar, namun tokoh yang dicalonkannya sebagai capres, Aburizal Bakrie, elektabilitasnya selalu rendah. Malah masih di bawah mantan Ketua Umumnya, Jusuf Kalla," kata bekas politisi Golkar era Orde Baru ini. Peneliti senior LSI Burhanuddin Muhtadi mengatakan Pemilu 2014 akan mengulangi tren 2004. Menurut dia, Pemilu 2014 yang tidak diikuti calon incumbent akan menimbulkan ketidakpastian. Nama-nama yang muncul juga nama-nama lama yang pernah ada. "Jika trennya seperti saat ini hingga akhir 2012 saya kira akan muncul orang-orang itu saja. Nama-nama teratas masih belum dominan," katanya di Gedung DPR, Jakarta. [mdr] |
cong-corang 24 Feb, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar