Jakarta (ANTARA News) - Timnas Indonesia digelontor 10 gol tanpa balas oleh tuan rumah Bahrain pada pertandingan terakhir Grup E Pra Piala Dunia (PPD) 2014 di Stadion Nasional Manama, Bahrain, Rabu.
Kekalahan telak anak asuh Aji Santoso ini telah diprediksi sebelumnya karena tim yang diturunkan pada pertandingan ini bukan tim yang selama ini menjalani pertandingan PPD 2014. Bahkan 60 persen pemain Timnas Garuda adalah muka baru.
Dengan kekalahan ini Indonesia terpuruk diposisi terbawah klasemen Grup E dengan nol poin dari enam pertandingan. Kekalahan 0-10 dari Bahrain ini merupakan kekalahan terbesar selama pertandingan PPD 2014 maupun pertandingan internasional dalam beberapa tahun terakhir.
Bahrain yang berharap lolos keputaran empat terus memborbardir anak asuh Aji Santoso sejak awal babak pertama. Akibatnya Timnas Garuda harus bermain dengan 10 pemain setelah sang penjaga gawang, Samsidar di kartu merah oleh wasit karena dengan sengaja melanggar pemain Bahrain.
Dibabak pertama anak asuh Peter Taylor itu mampu menciptakan empat gol yang dua diantaranya melalui titik pinalti. Sebenarnya Ferdinan Sinaga dan kawan-kawan berusaha memberikan perlawanan. Hanya saja karena kalah jumlah pemain dan kualitas akhirnya masih tertahan.
Memasuki babak kedua Timnas Garuda lebih solid terutama dalam 10 menit pertama dibabak kedua. Namun setelah itu hujan mulai terjadi yang diantaranya melalui duet Abdullatif dan Mohammad Al Tayeb. Pertahanan yang sebelumnya terlihat kuat langsung berubah rapuh. Banyak pemain yang terlihat kelelahan setelah dibombardir oleh lawan.
Meski demikian ada satu pemain yang pantas dibanggakan yaitu Andi Muhammad Guntur. Penjaga gawang yang baru pertama kali memperkuat timnas ini mampu menggagalkan dua tendangan pinalti yang dilakukan oleh pemain Bahrain.
Selain pemain PSM Makassar itu, pemain Timnas Garuda yang pantas dibanggakan adalah Ferdinan Sinaga. Pemain Semen Padang ini selama 90 menit terlihat agresif dan bahkan mampu mencetak gol meski akhirnya dianulir wasit karena dinilai terlebih dahulu offside.
Kondisi ini membuat jajaran pelatih melakukan protes keras ke wasit. Dampaknya sang pelatih Aji Santoso harus mendapatkan kartu merah dari wasit dan harus meninggalkan lapangan atau tidak boleh mendampingi anak asuhnya disisa waktu yang ada.
Bahrain meski menang telak, tidak bisa mempengaruhi atau tidak mampu lolos keputaran keempat karena dipertandingan yang lain yaitu Iran melawan Qatar harus berbagi gol yaitu 2-2. Jika dalam pertandingan ini Qatar kalah maka Bahrain-lah yang lolos keputaran empat untuk mendampingi Iran.
Dengan demikian, 10 gol yang diciptakan oleh anak asuh Peter Taylor ke gawang Timnas Garuda itu tidak berguna meski telah diraih dengan susah payah.
Berdasarkan klasemen terakhir Grup E PPD, Iran mampu mengumpulkan 12 poin disusul Qatar dengan 10 poin, Bahrain 9 poin dan Indonesia berada diposisi juru kunci dengan nol poin.(ANT)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2012
Iran serukan Muslim bersatu dan mencontoh Indonesia - AntaraNews.com
Kekalahan telak anak asuh Aji Santoso ini telah diprediksi sebelumnya karena tim yang diturunkan pada pertandingan ini bukan tim yang selama ini menjalani pertandingan PPD 2014. Bahkan 60 persen pemain Timnas Garuda adalah muka baru.
Dengan kekalahan ini Indonesia terpuruk diposisi terbawah klasemen Grup E dengan nol poin dari enam pertandingan. Kekalahan 0-10 dari Bahrain ini merupakan kekalahan terbesar selama pertandingan PPD 2014 maupun pertandingan internasional dalam beberapa tahun terakhir.
Bahrain yang berharap lolos keputaran empat terus memborbardir anak asuh Aji Santoso sejak awal babak pertama. Akibatnya Timnas Garuda harus bermain dengan 10 pemain setelah sang penjaga gawang, Samsidar di kartu merah oleh wasit karena dengan sengaja melanggar pemain Bahrain.
Dibabak pertama anak asuh Peter Taylor itu mampu menciptakan empat gol yang dua diantaranya melalui titik pinalti. Sebenarnya Ferdinan Sinaga dan kawan-kawan berusaha memberikan perlawanan. Hanya saja karena kalah jumlah pemain dan kualitas akhirnya masih tertahan.
Memasuki babak kedua Timnas Garuda lebih solid terutama dalam 10 menit pertama dibabak kedua. Namun setelah itu hujan mulai terjadi yang diantaranya melalui duet Abdullatif dan Mohammad Al Tayeb. Pertahanan yang sebelumnya terlihat kuat langsung berubah rapuh. Banyak pemain yang terlihat kelelahan setelah dibombardir oleh lawan.
Meski demikian ada satu pemain yang pantas dibanggakan yaitu Andi Muhammad Guntur. Penjaga gawang yang baru pertama kali memperkuat timnas ini mampu menggagalkan dua tendangan pinalti yang dilakukan oleh pemain Bahrain.
Selain pemain PSM Makassar itu, pemain Timnas Garuda yang pantas dibanggakan adalah Ferdinan Sinaga. Pemain Semen Padang ini selama 90 menit terlihat agresif dan bahkan mampu mencetak gol meski akhirnya dianulir wasit karena dinilai terlebih dahulu offside.
Kondisi ini membuat jajaran pelatih melakukan protes keras ke wasit. Dampaknya sang pelatih Aji Santoso harus mendapatkan kartu merah dari wasit dan harus meninggalkan lapangan atau tidak boleh mendampingi anak asuhnya disisa waktu yang ada.
Bahrain meski menang telak, tidak bisa mempengaruhi atau tidak mampu lolos keputaran keempat karena dipertandingan yang lain yaitu Iran melawan Qatar harus berbagi gol yaitu 2-2. Jika dalam pertandingan ini Qatar kalah maka Bahrain-lah yang lolos keputaran empat untuk mendampingi Iran.
Dengan demikian, 10 gol yang diciptakan oleh anak asuh Peter Taylor ke gawang Timnas Garuda itu tidak berguna meski telah diraih dengan susah payah.
Berdasarkan klasemen terakhir Grup E PPD, Iran mampu mengumpulkan 12 poin disusul Qatar dengan 10 poin, Bahrain 9 poin dan Indonesia berada diposisi juru kunci dengan nol poin.(ANT)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2012
Iran serukan Muslim bersatu dan mencontoh Indonesia - AntaraNews.com
priyatin 01 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar