Modifikator Yanuar Israwan kembali menyodorkan karyanya berupa motor dengan suspensi udara. Sebelumnya, pemilik bengkel Warior Modification di Jawa Timur ini sudah melakukan hal serupa. Hanya, dia kali ini mempraktikkannya pada Honda Legenda produksi 2003.
Di Kota Pahlawan, motor dengan suspensi udara atau air suspension (air sus) memang jarang. Karena sudah punya pengalaman, Cak War—sapaan karib Yanuar—tak sulit menggarapnya. Sedikit kendala muncul pada pengadaan bahan.
Peredam kejut (shock) hidraulis, misalnya, didapat di pasar loak, dan berburu barang di pasar loak harus sabar. "Shock itu bekas mesin pabrik," ungkap Cak War. Selain shock, bahan lain untuk merangkai air sus, yakni kompresor yang berfungsi untuk menciptakan tekanan udara pada sokbreker.
Kompresor yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Pasalnya, bagian itu akan diletakkan di depan sadel (centerbone). Cak War akhirnya memilih kompresor AC Suzuki Carry. Setelah semua bahan lengkap, barulah penginstalan dilakukan.
Di sini, kompresor yang berubah fungsi sebagai kompresor angin digerakkan dengan belt yang dihubungkan ke magnet mesin. Jadi, ketika mesin hidup, kompresor ikut bekerja mengisi angin ke tabung yang diletakkan di bawah jok. Tinggi rendah peredam kejut diatur melalui switch.
Tampilan motor juga diubah. Jika dilihat frontal dari depan, maka ia menyerupai Honda BeAT, sedangkan bodi samping dan belakang dari Honda Revo. Hanya, saat jalan, penunggang agak repot kalau pakai celana berbahan kain. Lalu, kaki juga harus ngangkang terus karena ada kompresor.
sumber,motoplus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar